Halaman

Rabu, 29 September 2010

Aktifitas Semakin Berat, Denyut Nadi Semakin Cepat

Jika seseorang melakukan aktifitas dengan kerja otot yang tinggi (contoh : push-up)maka denyut nadi cepat. Sebaliknya, seseorang melakukan aktifitas dengan kerja otot yang rendah (contoh : berbaring) maka denyut nadi lambat. Untuk membuktikannya, silahkan Anda coba sendiri (dengan catatan tidak faktor "grogi" karena "grogi" dapat membuat kecepatan denyut nadi bertambah cepat)

Mengapa jika seseorang melakukan aktifitas yang semakin berat, denyut nadinya semakin cepat? Alasannya, jika seseorang melakukan aktifitas berat, energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitas itu menjadi besar. Ketika energi yang diperlukan besar maka oksigen yang dibutuhkan juga besar. Mengapa? Karena oksigen merupakan unsur yang dibutuhkan untuk proses pembakaran yang mengubah energi kimia menjadi energi kalor lalu menjadi energi gerak.

Oksigen didapat dari proses respirasi, kemudian oksigen dibawa oleh sel darah merah. Jika jumlah oksigen yang dibutuhkan semakin besar, maka jumlah oksigen yang dibawa oleh sel darah merah juga semakin besar. Analoginya, jika seseorang membutuhkan banyak barang, maka barang yang dibawa untuk sampai ke seseorang itu juga banyak.

Oksigen yang dibawa oleh sel-sel darah merah benar-benar dibutuhkan dengan segera (ketika melakukan aktifitas berat). Oleh karena itu, aliran darah menjadi cepat supaya oksigen cepat "tersampaikan". Ketika aliran darah cepat, maka denyut nadi pun menjadi cepat. Jadi, kesimpulannya "Aktifitas Semakin Berat, Denyut Nadi Semakin Cepat."

Ada pertanyaan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan komentarmu disini ...