Sekedar info,
Dalam Logika Matematika, Silogisme adalah metode untuk menarik kesimpulan dari sebuah pernyataan yang umum (pernyataan/premis mayor) dan sebuah pernyataan spesifik (pernyataan/premis minor)
Silogisme terbagi menjadi 3 jenis, yaitu : silogisme kategorial/penggolongan, silogisme alternatif/pemilihan, dan silogisme hipotesis/pengandaian
Langsung aja rumusan dan contohnya :
Keterangan :
PU: Pernyataan umum
PK: Pernyataan khusus
K: Konklusi/Kesimpulan
1. Silogisme kategorial/penggolongan
PU : AB
PK : CA
K : CB
Entimem: K karena PK
Contoh:
PU : Setiap murid SMA(A) lebih pintar dibanding murid SMP(B).
PK : Itok(C) murid SMA(A).
K : Itok(C) lebih pintar dibanding murid SMP(B).
Entimem: Itok(C) lebih pintar dibanding murid SMP(B)karena Itok(C) murid SMA(A)
2. Silogisme alternatif/pemilihan
PU : A (predikat) B atau C
PK : A tidak (predikat)B
K : A (predikat)C
Entimem: K karena PK
(Catatan : predikat tak harus ditambahkan, format PK: A tidak (predikat)B dan K: A (predikat)C bisa menjadi PK: A (predikat)B dan K: A tidak (predikat)C)
Contoh 1:
PU : Adi(A) memakai(p) baju putih(B) atau hitam(C).
PK : Adi(A) tidak memakai(p) baju putih(B).
K : Adi(A) memakai(p) baju hitam(C).
Entimem: Adi(A) memakai(p) baju hitam(C) karena Adi(A) tidak memakai(p) baju putih(B).
Contoh 2:
PU : Adi(A) memakai(p) baju putih(B) atau hitam(C).
PK : Adi(A) memakai(p) baju putih(B).
K : Adi(A) tidak memakai(p) baju hitam(C).
Entimem: Adi(A) tidak memakai(p) baju hitam(C) karena Adi(A) memakai(p) baju putih(B).
3. Silogisme pengandaian
Contoh rumusan:
PU : Jika A tidak B, A C
PK : A B
K : A tidak C
Entimem: K karena PK
Contoh:
PU : Jika Itok tidak menikah sekarang, Itok dimarahi Icha.
PK : Sekarang Itok menikah.
K : Itok tidak dimarahi Icha.
Entimem: Itok tidak dimarahi Icha karena sekarang Itok menikah.
Ada Pertanyaan??????
Halaman
Senin, 04 April 2011
Belajar Silogisme
Minggu, 14 November 2010
Menghitung Berat badan ideal
Anda tentu akan berbangga jika Anda memiliki tubuh ideal.
Apakah tubuh Anda ideal?
Untuk mengetahuinya, dapat digunakan rumus :
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan - 100) - ( 10% (tinggi badan -100))
Contohnya : Tinggi badan saya saat ini adalah setinggi 169 cm, maka berat badan ideal saya adalah (169 - 100) - (10% x (169 - 100) = 69 - 6,9 = 62,1 kg.
Keterangan :
- Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih dari berat ideal
- Kegemukan / Obesitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari berat ideal
- Kurus = Hasilnya 10% kurang dari berat ideal.
Berat saya saat ini 50kg. Berarti saya termasuk kurus karena berat badan saya lebih dari 10% kurang dari berat ideal.
Selasa, 28 September 2010
Beberapa Operasi bilangan dengan 0
Angka 0 merupakan angka yang unik angka yang lain. Setiap operasi bilangan dengan angka 0 menghasilkan antara 0,1,bilangan yang beroperasi dengan 0(dalam positif maupun negatif), atau ±∞(biasa disebut tidak didefinisikan). Beberapa operasi bilangan dengan bilangan 0 (dilengkapi dengan hasilnya) membuktikannya. Beberapa operasi tersebut (dilengkapi dengan hasilnya) adalah sebagai berikut :
(Keterangan : A merupakan bilangan positif)
A+0= A
A-0= A
0-A= -A
Ax0= 0
A:0= ±∞
A0= 1
0√A= ±∞
0A= 0
0-A= ±∞
0!= 1
sin 0= 0
cos 0= 1
tan 0= 0
cosec 0= ±∞
sec 0= 1
ctg 0= ±∞
Alog0= -∞
d(0):dA= 0
∫(0).dA= 0
.....
Minggu, 26 September 2010
Mengapa Jika Kecepatan Tetap, Jumlah Gaya=0 ? (Sekedar Bicara Fisika Saja)
(Sekedar bicara fisika)
Dalam ilmu fisika, jika kecepatan tetap maka jumlah gaya=0. Mengapa demikian?
Alasannya, gaya sebenarnya adalah hasil perkalian massa x percepatan. Artinya, jika percepatan=0 maka gaya=0.
Jika kecepatan benda tetap, maka benda tidak mengalami pertambhan kecepatan maupun pengurangan kecepatan. Misal: orang berjalan dengan kecepatan tetap 25 km/jam maka kecepatan itu tidak mengalami perubahan(pertambahan maupun pengurangan) karena tetap. Maka dari itu percepatan atau perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu pada benda itu, sama dengan 0 karena tidak mengalami perubahan kecepatan.
Dengan kata lain, jika kecepatan benda tetap, maka percepatan benda=0, sehingga gaya(jumlah gaya) juga 0.
Jadi itulah alasan jika kecepatan tetap maka jumlah gaya tetap.